Selasa, 23 Oktober 2012

Dan, yang aku khawatirkan benar-benar terjadi.
Seperti dejavu.
Mimpi buruk.
Amat buruk.

Kamu dengan tanpa dosa membuat ku menjadi seorang wayang yang dengan polosnya terima di permainkan mu.
Seakan segalanya milikmu.
Seakan segalanya hanya bahagiamu.
Iya, aku turut bahagia atas bahagia mu sekarang 
Aku turut bahagia atas apa yang kamu capai, atas move on mu.
Tapi aku masih bertanya, kenapa kamu dengan se enaknya muncul (LAGI) 
Membuat ku mengais-ngais masa lalu.
Aku tidak ingin lagi berurusan dengan segalanya tentang kamu. 
Segalanya yang menyakitkan itu.
Apakah ini caramu menyakitiku?
Apa aku ini tidak pantas untuk bahagia seperti mu?

Aku hanya ingin lupa caranya menangis
Caranya meratap
Aku hanya ingin meniadakan semua sakit itu
Meniadakan kenangan itu.

Untuk apa kamu muncul dan membuatku berharap untuk bisa sama kamu dengan lebih baik lagi?
bertemu lagi dan menyebut nama mu lagi pun aku tak sudi.

Aku hanya bisa  membalasmu dengan doa.
Ingat, karma itu ada.

Aku selalu berdoa kepada Nya agar selalu menopang mu kapanpun kamu jatuh.
Semoga kamu bahagia dengan sahabatku ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar