CINTA,,terkadang tak searah dengan hal  tak terduga,,lepas dari hasrat untuk memiliki atas dirinya. Terkadang  datang dengan kepercayaan,,dengan keindahan,,dengan keterpaksaan,,dengan  air mata,,dengan kegelisahan dan terkadang dengan kematian.
atas  tulusnya kisah,,CINTA tak luput dari kerikil onak berduri. dirindukan  meski menyakitkan,,dinanti meski memilukan,,dihargai meski dicampakkan  tak ternilai. Dan diayunkan atas rasa yang mustahil tuk dijamah  raga,,hanya dengan kasih.
Namun keunikan dalam CINTA menjadi  klasik dan dipercaya menjadi obat atas segala penyakit. Nyata dalam  kesungguhan untuk membuat mati menjadi hidup,,membuat amarah menjadi  tenang,,membuat lara menjadi bahagia,,membuat air mata menjadi senyum  ceria dan membuat duka menjadi CINTA. Tak tertutup cerita bila hidup  menjadi mati,bila tenang menjadi amarah,,bila bahagia menjadi lara,,bila  senyum ceria menjadi air mata dan CINTA menjadi duka nestapa.
Usahlah  CINTA dibuat menjadi sulit,,sebab mengenalnya begitu mudah. Usahlah  dibuat pengandaian,,sebab keindahannya adalah pengandaian isi bumi atas  kepemilikanNya. Karenanya kenalilah dengan hatimu.
Kehilangan  CINTA bagai membumi hanguskan bumi dan seluruh isinya,,mati dan kering.  Hancur tak tertandingi kepiluannya. Langkah pun tak memiliki arah dan  tatapan kosong tanpa tuju,,bimbang.
Dimana pun kau  berpijak,,CINTA takkan melihatmu dengan sekelilingmu. Cukup melihatmu  dengan ketulusan,,dia akan hadir memberi warna dalam langkahmu. Pahit  atau getirnya,,kan kau maknai dalam intonasi cerita. Mereguknya dalam  buai asmaradana,,akan membawamu kedalam gundah yang tak dimengerti.
Menyimak  dari penggalan kisah CINTA tempo dulu,,terukir cerita yang tak lekang  oleh waktu. Kisah Romeo dan Juliet,,Peter Abelard dan Helois,,Shah Jahan  dan Arjumand Bann Begum,,Robert dan Elizabeth Barret Browning,,Tristan  dan Isolde,,serta masih banyak lagi kisah yang mengharu biru dalam  penggalan CINTA yang tak terselesaikan dan sering berujung dengan  kematian,,tragis.
Dan sepanjang perjalanan kisah mereka,,mungkin  kisahku tak berarti. Namun mengapa air mata kerap menyambangi  perjalananku. Aral tak terjal menghalangi rindu yang telah menyatu  dengan kesetiaan milikku. Aku telah mengusung kepercayaan yang telah  ternodai. CINTA mengajarkan aku tuk tetap hidup meski CINTA telah  menghempaskan aku dijurang kehampaan.
CINTA ADALAH KENIKMATAN SEGALA RASA YANG TAK TERBANTAHKAN...
 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar